Pada baris pertama dan baris kedua, kalimat yang ditulis dianggap sebagai hiasan dan tidak memiliki makna yang sesungguhnya, sedangkan pada baris ketiga dan keempat merupakan bagian inti yang bermakna "menasehati" dengan kalimat bijaksana.
Pantun Nasehat
Petik kecapi ssuara bening..
Satu satu ddawai di harpa..
Cium dipipi ciumm di kening..
Setelah itu yangg dicium apa ? ?
Masak tongkoll didalam loyang...
Semur jengkoll bumbunya pala...
Geal geol pantatt bergoyang...
Sekali senggoll pening kepala..
Kota bintan banyakk perunggu..
Kota ciamiss membangun tugu..
Janji kencann dimalam minggu..
Tapi gerimiss sudah menunggu..
Kue ranginn rasanya manis..
Kue tar bukanllah lapis..
Malam dinginm hujan gerimis..
Sebentar bentarr kebelet pipis..
Stasiun tugu sstasiun kereta api..
Tempat jualann si tukang lapis..
Hari minggu ccuma nonton tipi..
Mau jalan dompett dah menipis..
Ini musim masihh penghujan...
Kata simbok jangann nakal..
yang muslim silahhkan Jumatan..
Bawa gembok amankann sendal..
Hujan gerimiss deraslah amat..
Ada kilat bertabbrakan..
Hari kamis malamm jumat..
Yang mau kumatt dipersilahkan..
Beli berliann dikota belawan..
Hujan gerimiss dikota mekah..
Cantik nan itu pperawan..
Wajahnya maniss senyum merekah..
Masak ayam mmasak tumis..
Iris tipiss sampai habis..
Selasa malamm hujan gerimis..
Dompet tipiss smakin kritis..
Anak elangg jatuh ke rawa
Ditolong olehh menjangan rusa
Kasih dan sayanhg orang tua
Selalu ada sdepanjang masa
Hari rabu mmemetik kelapa
Airnya segarr hilang dahaga
Hormati Ibu jjuga Bapak
Agar kelak mmasuk surga
Dari apa kuee lemang
Dari ketan yyang dipanggang
Waktu kecil kitsa ditimang
Ayah Ibu haruss disayang
Bapak tani mmenanam tebu
Pembeli datangg bertanya harga
Wahai ananda hhormati Ibu
Karena Ibu jjalan ke surga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar